Tuesday, August 27, 2013

DURIAN MANTAP


DURIAN (Durio Ziberthinus)

Durian, merupakan salah satu buah primadona di Indonesia. Buah yang memiliki bau yang khas ini, ternyata digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Selain buahnya dapat dinikmati langsung, buah yang sudah diolah menjadi berbagi macam makanan, seperti es krim, biskuit, dodol dan sebagainya pun tak kalah nikmatnya. Oleh sebab itu, bibit tanaman durian banyak dicari oleh para pemilik kebun maupun penggemar tanaman buah-buahan. 
Sampai saat ini, sudah terdapat lebih dari 50 varietas durian unggul dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, hanya beberapa varietas saja yang sering dikembangkan, seperti varietas Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Perwira, Bokor, Lay, D-24, Ajimah, Hepe, Chanee, Matahari, Monthong dan sebagainya.
Pohon durian pada umumya membutuhkan ketersediaan air yang cukup, sehingga banyak tumbuh di daerah yang memiliki 7 - 10 bulan basah serta 2 - 4 bulan kering dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm/tahun. Kebutuhan intensitas matahari yang dibutuhkan sekitar 40 - 50% dengan suhu udara ideal sekitar 22 - 29 C dan ketinggian optimal berkisar 400 - 600 m di atas permukaan laut. Namun, pohon durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Jika ditanam di dataran tinggi, waktu berbunganya lebih lambat dibandingkan dengan durian yang ditanam di dataran rendah.
Perbanyakan bibit durian dapat dilakukan dengan cara okulasi dan sambung pucuk dengan batang bawah yang berasal dari biji (generatif), terutama berasal dari varietas lokal yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Sementara itu, batang atasnya berasal dari varietas yang bersifat unggul. Sebaiknya perbanyakan dilakukan di tempat terlindung agar mencapai tingkat keberhasilan yang optimal.
Durian dapat ditanam di pekarangan atau di kebun komersial. Untuk perkebunan komersial, perlu diperhatikan analisis kondisi fisik, kimia dan biologi tanah, penetapan waktu dan jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, dan pengaturan volume produksi.
Jarak tanam yang umum adalah 8 x 8 m atau 10 x 10 m, tergantung varietas dan pola tanam. Waktu tanam ideal adalah pada awal musim hujan. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm untuk tanah gembur dan 100 x 100 x 100 cm untuk tanah berat dan berbatu. Saat membuat lubang, tanah bagian atas ditempatkan di kanan lubang, kemudian campur dengan 10 kg pupuk kandang dan 10 kg dolomit, tanah bagian bawah di sebelah kiri lubang. Biarkan terbuka selama 2 - 4 minggu, kemudian kembalikan tanah bagian bawah terlebih dahulu dan disusul tanah bagian atas. Setelah 1 minggu lubang tanam ditutup. Penanaman bibit bisa dilakukan pada awal atau menjelang musim hujan.
Lakukan pemupukan dari sejak awal pertumbuhan hingga tahun ketiga menggunakan pupuk NPK dengan kadar N tinggi, pemupukan dengan pupuk kandang hanya sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Penyiraman dilakukan sejak awal pertumbuhan hingga tanaman berproduksi. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman setiap hari, setelah berumur 1 bulan, volume penyiraman bisa dikurangi menjadi 3 kali seminggu, terutama pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Waktu penyiraman sebaiknya di pagi hari.
Umumnya, durian berbunga pada bulan September - November. Waktu panen tergantung pada varietas dan asal bibit. Untuk durian lokal yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk, umur bibit 8 - 10 tahun sudah mulai berbunga. Untuk durian genjah seperti varietas chanee dan monthong, sudah dapat menghasilkan buah pada umur 4 - 5 tahun sejak ditanam dengan bibit yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk.
Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Varietas monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, sedangkan chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar.


Durian Monthong


Durian Varietas Baru

Durian Mo San King


Durian Gundul








JUAL BIBIT TANAMAN BUAH



Okulasi dan Cangkokan tersedia dalam berbagai ukuran, kami menyediakan Bibit Pohon ini   size 50 cm - 100 cm, polibag 40 Harga Rp 70.000

 




DURIAN (Durio Ziberthinus)

Durian, merupakan salah satu buah primadona di Indonesia. Buah yang memiliki bau yang khas ini, ternyata digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Selain buahnya dapat dinikmati langsung, buah yang sudah diolah menjadi berbagi macam makanan, seperti es krim, biskuit, dodol dan sebagainya pun tak kalah nikmatnya. Oleh sebab itu, bibit tanaman durian banyak dicari oleh para pemilik kebun maupun penggemar tanaman buah-buahan. 
Sampai saat ini, sudah terdapat lebih dari 50 varietas durian unggul dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, hanya beberapa varietas saja yang sering dikembangkan, seperti varietas Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Perwira, Bokor, Lay, D-24, Ajimah, Hepe, Chanee, Matahari, Monthong dan sebagainya.
Pohon durian pada umumya membutuhkan ketersediaan air yang cukup, sehingga banyak tumbuh di daerah yang memiliki 7 - 10 bulan basah serta 2 - 4 bulan kering dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm/tahun. Kebutuhan intensitas matahari yang dibutuhkan sekitar 40 - 50% dengan suhu udara ideal sekitar 22 - 29 C dan ketinggian optimal berkisar 400 - 600 m di atas permukaan laut. Namun, pohon durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Jika ditanam di dataran tinggi, waktu berbunganya lebih lambat dibandingkan dengan durian yang ditanam di dataran rendah.
Perbanyakan bibit durian dapat dilakukan dengan cara okulasi dan sambung pucuk dengan batang bawah yang berasal dari biji (generatif), terutama berasal dari varietas lokal yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Sementara itu, batang atasnya berasal dari varietas yang bersifat unggul. Sebaiknya perbanyakan dilakukan di tempat terlindung agar mencapai tingkat keberhasilan yang optimal.
Durian dapat ditanam di pekarangan atau di kebun komersial. Untuk perkebunan komersial, perlu diperhatikan analisis kondisi fisik, kimia dan biologi tanah, penetapan waktu dan jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, dan pengaturan volume produksi.
Jarak tanam yang umum adalah 8 x 8 m atau 10 x 10 m, tergantung varietas dan pola tanam. Waktu tanam ideal adalah pada awal musim hujan. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm untuk tanah gembur dan 100 x 100 x 100 cm untuk tanah berat dan berbatu. Saat membuat lubang, tanah bagian atas ditempatkan di kanan lubang, kemudian campur dengan 10 kg pupuk kandang dan 10 kg dolomit, tanah bagian bawah di sebelah kiri lubang. Biarkan terbuka selama 2 - 4 minggu, kemudian kembalikan tanah bagian bawah terlebih dahulu dan disusul tanah bagian atas. Setelah 1 minggu lubang tanam ditutup. Penanaman bibit bisa dilakukan pada awal atau menjelang musim hujan.
Lakukan pemupukan dari sejak awal pertumbuhan hingga tahun ketiga menggunakan pupuk NPK dengan kadar N tinggi, pemupukan dengan pupuk kandang hanya sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Penyiraman dilakukan sejak awal pertumbuhan hingga tanaman berproduksi. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman setiap hari, setelah berumur 1 bulan, volume penyiraman bisa dikurangi menjadi 3 kali seminggu, terutama pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Waktu penyiraman sebaiknya di pagi hari.
Umumnya, durian berbunga pada bulan September - November. Waktu panen tergantung pada varietas dan asal bibit. Untuk durian lokal yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk, umur bibit 8 - 10 tahun sudah mulai berbunga. Untuk durian genjah seperti varietas chanee dan monthong, sudah dapat menghasilkan buah pada umur 4 - 5 tahun sejak ditanam dengan bibit yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk.
Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Varietas monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, sedangkan chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar.


Durian Monthong


Durian Varietas Baru

Durian Mo San King


Durian Gundul


BUDIDAYA DURIAN CARA MENANAM DURIAN Durian adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang berbentuk menyerupai duri. Sentra produksi durian di Indonesia adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Pulau Kalimantan merupakan pusat keanekaragaman varietas durian. Varietas durian yang direkomendasikan untuk dibudidayakan adalah Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Kane, Matahari dan Hepe. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Durian Kingdom : Plantae - Plants Subkingdom : Tracheobionta - Vascular plants Superdivision : Sperrnatophyta - Seed plants Division (phylum) : Magnoliophyta - Flowering plants Kelas : Magnoliopsida - Dicotyledons Subkelas : Dilleniidae Order : Malvales Keluarga : Bombacaceae - Kapok-tree family Genus : Durio Adanson - durio Spesies : Durio zibethinus Murray – durian MORFOLOGI POHON DURIAN Durian merupakan tanaman tahunan, tetapi tunas-tunas baru hanya tumbuh pada waktu tertentu (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Pohon durian tumbuh tegak dengan ketinggian dapat mencapai 30–40 m tergantung spesiesnya. Kulit batang berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan dengan tajuk tanaman yang lebar. Daun tanaman durian berbentuk lonjong 10-17 cm × 3-4,5 cm dengan tulang daun menyirip, terletak berseling dan bertangkai dengan ujung daun meruncing. Bagian atas daun berwarna hijau terang sampai gelap serta bagian bawahnya tertutup sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu halus. Bunga tumbuh di batang (cauliflorous) atau di pangkal percabangan yang sudah tua (proximal), berkelompok membentuk rangkaian yang berisi 3-10 helai. Kuncup bunganya membulat, sekitar dengan diameternya 2 cm dan bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung dengan panjang 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 bagian berbentuk bulat telur. Mahkota berjumlah 5 helai, berwarkan keputih-putihan sampai merah muda. Benang sarinya terbagi ke dalam 5 berkas, kepala putik berbentuk kapsul, dengan tangkai berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya. Buah durian berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang dapat mencapai 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah terjadi penyerbukan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah saja yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri setelah masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian. Setiap buah memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji yang berbentuk lonjong, berwarna merah muda kecoklatan dan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan durian disebut juga ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan daging buah tebal, karena daging buah inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan daging buah tebal. MANFAAT BUAH DURIAN Buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun perlu di ingat juga bahwa makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi. Disisi lain buah durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh. Buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian. Buah durian mengandung mineral alamiah yang mudah dicerna oleh tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi 10 kali lebih banyak dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi, disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi. Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz) Durian (Durio zibethinus) Energi : 615 kJ (147 kcal) Karbohidrat : 27.09 g Lemak : 5.33 g Protein : 1.47 g Air : 65g Vitamin C : 19.7 mg (33%) Potassium : 436 mg (9%) CARA BUDIDAYA DURIAN Pemilihan Lokasi Budidaya Durian Tanaman durian akan tumbuh optimal pada ketinggian 50 - 600 mdpl dengan intensitas cahaya 40-50 %, suhu 22-30 0C, dan curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian. Akan tetapi, musim kering 1-2 bulan saja justru akan merangsang pembungaan lebih baik. Tanah yang cocok adalah lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7. Selain itu tanaman durian memerlukan tanah yang dalam dengan drainase baik karena akar durian peka terhadap rendaman air. Perbanyakan Tanaman Durian Perbanyakan durian di desa-desa pada umumnya dengan menggunakan biji (perbanyakan generatif). Perbanyakan dengan biji juga biasa dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya bakal kecambah mati. Dengan demikian biji durian harus segera disemaikan setelah buah dibuka. Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun pada budidaya durian secara intensif pembuahan dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang biasa digunakan adalah pencangkokan, penyusuan, penyambungan samping (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik okulasi merupakan teknik yang paling sering dilakukan untuk perbanyakan vegetatif. Saat ini beberapa penangkar durian sudah mencoba menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda. Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun. Selain itu durian juga memungkinkan untuk diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan). Pengolahan Tanah Budidaya Durian Tanah dibersihkan dari sisa-sisa batang serta kayu tanaman sebelumnya. Pembersihan gulma juga harus dilakukan agar tanaman yang baru ditanam tidak terganggu oleh gulma tersebut. Setelah itu dilakukan pembajakan dan pencangkulan agar tanah menjadi gembur. Bila drainainase kurang baik, perlu dibuat parit-parit di sekitar kebun. Penanaman bibit durian dilakukan menjelang musim hujan. Apabila tanah areal pertanaman terlalu asam, maka perlu dilakukan pengapuran. Jika penanaman dilakukan pada skala luas di tempat terbuka, maka diperlukan tanaman pelindung seperti lamtoro, turi, gamal, sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan. Pembuatan Lubang Tanam Pada Budidaya Durian Buat lubang tanam ukuran 70 x 70 x 60 cm. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 kg kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam setelah itu tanah bagian bawah dimasukkan kedalam lubang tanan (di atas tanah bagian atas) dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam. Penanaman Bibit Durian Penanaman yang ideal dilakukan pada awal musim hujan dengan cara menggali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik atau keranjang pembungkus tanah dengan hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik cair atau agensia hayati untuk menopang pertumbuhannya. Jarak tanam 10 X 10 m atau 12 X 12 m. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin kencang. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutupi dengan dengan jerami kering agar kelembaban tanah tetap stabil. Naungan bisa dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan. Pemeliharaan Tanaman Durian Penyiraman Pada Budidaya Durian Pada awal pertumbuhan dilakukan setiap hari saat musim kemarau. Pada saat tanaman berbuah penyiraman dilakukan 1 – 3 kali seminggu di musim kemarau. Kekurangan air akan mengakibatkan kerontokan buah. Penyiraman paling baik dilakukan pada pagi hari. Penyiangan Pada Budidaya Durian Penyiangan dilakukan untuk menghindari perebutan unsur hara dan cahaya matahari antara tanaman utama dengan gulma atau tanaman pengganggu. Selain itu penyiangan juga bertujuan untuk menjaga kelembaban areal budidaya durian sekaligus untuk mengurangi inang hama dan penyakit yang berpotensi menyerang tanaman durian. Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada akar tanaman. Pemupukan Pada Budidaya Durian Pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah sebagai tempat pemupukan di bawah tajuk tanaman. Penggalian tanah jangan terlalu dalam karena dapat merusak perakaran. Pupuk ditabur merata di bawah tajuk tanaman dan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan pada fase awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan menggunakan pupuk NPK dengan kadar Nitrogen tinggi. Waktu pemupukan sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Dosis pemupukan per-tanaman yaitu, umur 1 tahun 500 g NPK + 100 g urea, umur 2 tahun 1 kg NPK + 200 g urea, umur 3 tahun 1,5 kg NPK + 300 g urea, umur 4 tahun 2,5 kg NPK. Pupuk organik padat perlu ditambahkan sebanyak 20 – 40 kg/tanaman setiap tahun. Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kimia. Untuk menghindari kerontokan buah, pemupukan juga perlu dilakukan pada saat tanaman berbunga dengan dosis 3 kg NPK 15-15-15 + 500 g kalsium per-tanaman. Pemangkasan Pada Budidaya Durian Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, cabang atau ranting yang tumbuh vertikal, cabang atau ranting yang tumbuh ke arah batang utama, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas. Penyerbukan Pada Budidaya Durian Bungan durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga sangat sedikit serangga yang dapat menyerbuki. Jadi tidak mengherankan jika tidak semua bunga bisa menjadi buah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pembuahan perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan cara menyapukan kuas halus pada bunga yang telah mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya ditanami satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan beberapa varietas lain. Perawatan Buah Durian Penyeleksian buah dilakukan setelah buah durian berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik dengan jarak ideal antara buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Buah yang sudah mencapai ukuran optimal harus diikat menggunakan tali rafia, agar buah yang telah mencapai matang sempurna tidak jatuh ke tanah, tetapi menggantung pada tali yang sudah dipasang. Pemanenan Buah Durian Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 – 5 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Panen dilakukan dengan menunggu buah yang sudah matang jatuh dan menggantung pada tali yang sudah dipasang. Cara lain penen buah durian yaitu dengan memetik atau memotong buah di pohon menggunakan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah. Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam. Hama Penyakit Durian

Sumber : http://www.tanijogonegoro.com/2013/03/budidaya-durian.html
Terima kasih Anda telah menghargai karya kami dengan tidak menghapus link sumbernya.
gara yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang berbentuk menyerupai duri. Sentra produksi durian di Indonesia adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Pulau Kalimantan merupakan pusat keanekaragaman varietas durian. Varietas durian yang direkomendasikan untuk dibudidayakan adalah Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Kane, Matahari dan Hepe. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Durian Kingdom : Plantae - Plants Subkingdom : Tracheobionta - Vascular plants Superdivision : Sperrnatophyta - Seed plants Division (phylum) : Magnoliophyta - Flowering plants Kelas : Magnoliopsida - Dicotyledons Subkelas : Dilleniidae Order : Malvales Keluarga : Bombacaceae - Kapok-tree family Genus : Durio Adanson - durio Spesies : Durio zibethinus Murray – durian MORFOLOGI POHON DURIAN Durian merupakan tanaman tahunan, tetapi tunas-tunas baru hanya tumbuh pada waktu tertentu (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Pohon durian tumbuh tegak dengan ketinggian dapat mencapai 30–40 m tergantung spesiesnya. Kulit batang berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan dengan tajuk tanaman yang lebar. Daun tanaman durian berbentuk lonjong 10-17 cm × 3-4,5 cm dengan tulang daun menyirip, terletak berseling dan bertangkai dengan ujung daun meruncing. Bagian atas daun berwarna hijau terang sampai gelap serta bagian bawahnya tertutup sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu halus. Bunga tumbuh di batang (cauliflorous) atau di pangkal percabangan yang sudah tua (proximal), berkelompok membentuk rangkaian yang berisi 3-10 helai. Kuncup bunganya membulat, sekitar dengan diameternya 2 cm dan bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung dengan panjang 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 bagian berbentuk bulat telur. Mahkota berjumlah 5 helai, berwarkan keputih-putihan sampai merah muda. Benang sarinya terbagi ke dalam 5 berkas, kepala putik berbentuk kapsul, dengan tangkai berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya. Buah durian berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang dapat mencapai 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah terjadi penyerbukan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah saja yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri setelah masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian. Setiap buah memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji yang berbentuk lonjong, berwarna merah muda kecoklatan dan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan durian disebut juga ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan daging buah tebal, karena daging buah inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan daging buah tebal. MANFAAT BUAH DURIAN Buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun perlu di ingat juga bahwa makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi. Disisi lain buah durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh. Buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian. Buah durian mengandung mineral alamiah yang mudah dicerna oleh tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi 10 kali lebih banyak dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi, disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi. Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz) Durian (Durio zibethinus) Energi : 615 kJ (147 kcal) Karbohidrat : 27.09 g Lemak : 5.33 g Protein : 1.47 g Air : 65g Vitamin C : 19.7 mg (33%) Potassium : 436 mg (9%) CARA BUDIDAYA DURIAN Pemilihan Lokasi Budidaya Durian Tanaman durian akan tumbuh optimal pada ketinggian 50 - 600 mdpl dengan intensitas cahaya 40-50 %, suhu 22-30 0C, dan curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian. Akan tetapi, musim kering 1-2 bulan saja justru akan merangsang pembungaan lebih baik. Tanah yang cocok adalah lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7. Selain itu tanaman durian memerlukan tanah yang dalam dengan drainase baik karena akar durian peka terhadap rendaman air. Perbanyakan Tanaman Durian Perbanyakan durian di desa-desa pada umumnya dengan menggunakan biji (perbanyakan generatif). Perbanyakan dengan biji juga biasa dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya bakal kecambah mati. Dengan demikian biji durian harus segera disemaikan setelah buah dibuka. Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun pada budidaya durian secara intensif pembuahan dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang biasa digunakan adalah pencangkokan, penyusuan, penyambungan samping (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik okulasi merupakan teknik yang paling sering dilakukan untuk perbanyakan vegetatif. Saat ini beberapa penangkar durian sudah mencoba menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda. Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun. Selain itu durian juga memungkinkan untuk diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan). Pengolahan Tanah Budidaya Durian Tanah dibersihkan dari sisa-sisa batang serta kayu tanaman sebelumnya. Pembersihan gulma juga harus dilakukan agar tanaman yang baru ditanam tidak terganggu oleh gulma tersebut. Setelah itu dilakukan pembajakan dan pencangkulan agar tanah menjadi gembur. Bila drainainase kurang baik, perlu dibuat parit-parit di sekitar kebun. Penanaman bibit durian dilakukan menjelang musim hujan. Apabila tanah areal pertanaman terlalu asam, maka perlu dilakukan pengapuran. Jika penanaman dilakukan pada skala luas di tempat terbuka, maka diperlukan tanaman pelindung seperti lamtoro, turi, gamal, sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan. Pembuatan Lubang Tanam Pada Budidaya Durian Buat lubang tanam ukuran 70 x 70 x 60 cm. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 kg kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam setelah itu tanah bagian bawah dimasukkan kedalam lubang tanan (di atas tanah bagian atas) dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam. Penanaman Bibit Durian Penanaman yang ideal dilakukan pada awal musim hujan dengan cara menggali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik atau keranjang pembungkus tanah dengan hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik cair atau agensia hayati untuk menopang pertumbuhannya. Jarak tanam 10 X 10 m atau 12 X 12 m. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin kencang. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutupi dengan dengan jerami kering agar kelembaban tanah tetap stabil. Naungan bisa dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan. Pemeliharaan Tanaman Durian Penyiraman Pada Budidaya Durian Pada awal pertumbuhan dilakukan setiap hari saat musim kemarau. Pada saat tanaman berbuah penyiraman dilakukan 1 – 3 kali seminggu di musim kemarau. Kekurangan air akan mengakibatkan kerontokan buah. Penyiraman paling baik dilakukan pada pagi hari. Penyiangan Pada Budidaya Durian Penyiangan dilakukan untuk menghindari perebutan unsur hara dan cahaya matahari antara tanaman utama dengan gulma atau tanaman pengganggu. Selain itu penyiangan juga bertujuan untuk menjaga kelembaban areal budidaya durian sekaligus untuk mengurangi inang hama dan penyakit yang berpotensi menyerang tanaman durian. Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada akar tanaman. Pemupukan Pada Budidaya Durian Pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah sebagai tempat pemupukan di bawah tajuk tanaman. Penggalian tanah jangan terlalu dalam karena dapat merusak perakaran. Pupuk ditabur merata di bawah tajuk tanaman dan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan pada fase awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan menggunakan pupuk NPK dengan kadar Nitrogen tinggi. Waktu pemupukan sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Dosis pemupukan per-tanaman yaitu, umur 1 tahun 500 g NPK + 100 g urea, umur 2 tahun 1 kg NPK + 200 g urea, umur 3 tahun 1,5 kg NPK + 300 g urea, umur 4 tahun 2,5 kg NPK. Pupuk organik padat perlu ditambahkan sebanyak 20 – 40 kg/tanaman setiap tahun. Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kimia. Untuk menghindari kerontokan buah, pemupukan juga perlu dilakukan pada saat tanaman berbunga dengan dosis 3 kg NPK 15-15-15 + 500 g kalsium per-tanaman. Pemangkasan Pada Budidaya Durian Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, cabang atau ranting yang tumbuh vertikal, cabang atau ranting yang tumbuh ke arah batang utama, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas. Penyerbukan Pada Budidaya Durian Bungan durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga sangat sedikit serangga yang dapat menyerbuki. Jadi tidak mengherankan jika tidak semua bunga bisa menjadi buah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pembuahan perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan cara menyapukan kuas halus pada bunga yang telah mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya ditanami satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan beberapa varietas lain. Perawatan Buah Durian Penyeleksian buah dilakukan setelah buah durian berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik dengan jarak ideal antara buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Buah yang sudah mencapai ukuran optimal harus diikat menggunakan tali rafia, agar buah yang telah mencapai matang sempurna tidak jatuh ke tanah, tetapi menggantung pada tali yang sudah dipasang. Pemanenan Buah Durian Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 – 5 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Panen dilakukan dengan menunggu buah yang sudah matang jatuh dan menggantung pada tali yang sudah dipasang. Cara lain penen buah durian yaitu dengan memetik atau memotong buah di pohon menggunakan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah. Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam.

Sumber : http://www.tanijogonegoro.com/2013/03/budidaya-durian.html
Terima kasih Anda telah menghargai karya kami dengan tidak menghapus link sumbernya.



Artikel Lain Yang Mungkin Anda Cari:



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment